
Tapi sebelumnya, apa sih sebenarnya break dalam berpacaran itu? Yang pasti BREAK BERBEDA DENGAN PUTUS. Break bisa dikatakan sebagai masa vakum sama pacar. Ya, dalam berpacaran pun ada masa-masa untuk saling ‘mengistirahatkan dan menjalani kehidupan sendiri-sendiri’, terlebih lagi mungkin karena ada selisih paham di antara keduanya. Lama-kelamaan Anggi berpikir break baik juga sih karena di sini kita bisa saling intospeksi diri agar ke depannya menjadi lebih baik lagi – daripada langsung bilang putus.
Menurut Anngiyas ada beberapa kategori break berdasarkan alasannya:
- Break karena keputusan bersama
- Break karena keputusan sepihak
- Break karena keadaan
…dan agak sedikit naas Anggi harus mengalami break sama pacar karena kategori ketiga – keadaan :’). Aneh? Back to topic, biasanya break terjadi karena ada permasalahan tertentu yang tidak bisa diselesaikan secara cepat dan tidak kunjung mencapai titik temu, namun jika langsung bilang putus – hati ya tetep aja merana mengatakan belum sanggup untuk berpisah dari si dia. Apapun alasannya yang ngebuat kamu (dan Anggi) harus break dalam pacaran, terima dan JALANI aja dah. Jangan pernah goyah dan berubah-ubah pikiran serta seperti ngga punya pendirian. Ingat beberapa hal berikut ini tentang break sama pacar:
1. Masa untuk berpikir
Dengan break dalam pacaran, Anggi ngerasa di waktu-waktu ini biasanya pandangan kita lebih jernih dan objektif. Deket dengan pacar itu, apalagi pacar bikin sesuatu yang ‘so sweet’ (khususnya buat yang cewe-cewe) – langsung de lupa dengan beberapa kekurangan dan kesalahan si dia. Nah, dengan masa ini, kita bisa berpikir tentang plus minus pacar dan apa alasan yang bikin kita harus melanjutkan jalinan percintaan ini ataukah mengakhirinya.2. Waktunya untuk semakin memperbaiki diri dan show-off
Ketika pacaran kita cenderung merasa bahwa ‘dia harus dan pasti akan menerima kita apa adanya’, nah dengan menjadi ‘sendirian’ merupakan kesempatan untuk kita introspeksi diri sendiri juga. Dengan break dalam pacaran, kita ya ibaratnya seperti single lagi – yang harus menarik perhatian si dia. Ya, kita harus tunjukkan bahwa kita juga mandiri dan bisa semakin baik walau tidak ada dia. Bukan bales dendam kepadanya tapi sebagai pembuktian bahwa kita memang mencintainya. See? *hmm.. bingung juga jelasinnya*3. Bukan berarti tiap ada masalah harus break

4. Flirting is a big no no
Inget ya sekali lagi BREAK BUKAN PUTUS, jadi jangan coba-coba untuk flirting ke orang lain dan menganggap bahwa dirimu sudah single. Kalau putus bilang putus, kalau break ya harus jalani. Ngga mau kan dibilang selingkuh? Kalau flirting dengan orang lain ketika break alias belum putus secara sah, itu jadi catatan hitam buat kita.5. Tidak saling menghubungi
Sulit? Pasti iya. #HariTanpaDia ya harus dijalani. Ngga ada yang namanya SMS, telpon apalagi ketemuan seperti biasanya. Awal-awal sih sulit tapi lama-kelamaan kamu bakal jadi mandiri kok. Hal ini juga ngebuat kita makin dewasa, seperti poin ke-2 yang Anggi sebutin kita makin dewasa dan lebih objektif. Terlebih lagi buat kamu dan pacar yang sering bertengkar sebelum introspeksi diri masing-masing sebaiknya jangan saling menghubungi deh, nanti yang ada hanya bertengkar mulu ngga kelar-kelar masalahnya.
terlalu lama bertahan karna sifatnya, ada dimana aku menghadapi titik leleah dan sekarang cuma minta dia berubah, dan dia bilang gak tau harus apa yang berubah dan dia kasih option break ke aku. fair kah itu ?
BalasHapus