Holla !

Merasakan sesuatu ?deg-degan?atau mungkin merasa terkejut melihat pipi saya? WARNING ! wabah pipi tomat merah jambu akan bereaksi selama 10 detik,efeknya adalah lo bakal senyum-senyum sendiri dan bahkan menuduh gue cantik badai,ini adalah syndrome menular(?),gunakan masker pipi sebelum membaca blog saya.Terimakasih atas perhatiannya ! hihi

Selasa, 11 Oktober 2011

Beberapa alasan menjaga silaturahmi dengan mantan pacar

Mantan pacar ? yep, seseorang yang pernah mengisi hari-hari kita tapi telah diputuskan oleh kata “Putus” ia pun lantas menghilang ditelan bumi (kebanyakan seperti itu hihi ), malah ada yang sampai bermusuhan dengan mantan pacarnya. Kalo kayak gitu sih pasti menyedihkan banget dan merupakan hal yang ngga kita inginkan. Kita pun dapat melakukan hal-hal seperti :

1. sekali-kali mengirim sms padanya, sekedar menanyakan kabarnya maupun keluarga.
2. apabila bertemu lebih baik menegurnya duluan
3. menjadikannya teman curhat.
4. jangan sungkan bertanya padanya
5. jangan ungkit masa lalu(apabila masa lalu kalian suram), bila yang menyenangkan boleh diungkit. Karena akan membangkitkan memori masalalu yang membuatnya tersenyum,sbb

tentunya ni guys kita masih ingin dong buat menjalin silaturahmi dengan si mantan-mantan ini, bagaimanapun kalian pernah saling menyayangi, tentunya ngga mau kan kalo harus di akhri dengan permusuhan?

Saat Anggi sedang menulis sesuatu di blog Anggi , salah satu teman anggi mengirim pesan di Facebook Anggi , dia bertanya "Gimana sih Cara kita untuk menjaga silaturahmi dengan mantan ? " kalo tidak salah ia bertanya seperti itu.Sebenarnya gue bukan ahlinya untuk yang masalah beginian hihi so,gue minta beberapa opini dari teman-teman gue.

Urusan dengan mantan kadang bisa jadi susah-susah gampang. Ada beberapa orang yang berpendapat; yang lalu biarlah berlalu. Ada juga yang dengan diplomatis berusaha menjaga tali silaturahmi dan masih berteman dengan mantan. Dan juga ada yang dengan tegas berkata; menghindari urusan dengan mantan.

Sebenarnya bisa nggak sih mengubah posisi dari orang yang terdekat menjadi teman biasa saja? Anggi bertanya kepada beberapa teman Anggi ni,


 Inilah opini-opini mereka




Teman 1; “Gue selalu menjaga hubungan
baik dengan mantan gue nggi.Kayak lewat jejaring sosial gitu nggi. Soalnya rata-rata kita berawal dari berteman, jadi nggak masalah balik lagi jadi teman.” Ayu, 30, mempunyai pemikiran yang sama dengan Lisa; “Dengan kondisi tertentu, kita bisa kok, tetap berteman dengan mantan. Tergantung dengan cara putusnya juga, sih. Kalo putusnya baik-baik, dan kedua belah pihak nggak menyimpan ‘rasa’ apapun, ya bisa saja jadi temen.”

Teman  2 yang punya pendapat berbeda; “Entah kenapa gue sulit berteman dengan mantan. Rasanya aneh aja. Orang yang tadinya dekat banget sama kita, kemudian putus, terus dialihposisikan jadi teman. Aneh.” 

Teman 3 Anggi, juga berpendapat, kalau setelah putus, bukan artinya bisa jadi teman; “Mantan kan dulu orang yang paling penting dalam hidup kita, dan yang paling ‘intim’. Setelah udah nggak berhubungan lagi, tergantung pada intensitas hubungan dulu dan kecocokannya nggi. Kalo masih bisa ngobrol seru, tanpa bumbu-bumbu masa lalu, bisa berteman sih. Tapi kalo ada yang sering menyinggung ‘urusan lama’ misalnya nyindir atau ungkit penyebab putus, yang seperti itu biasanya nggak berteman lagi.”

Yang harus dipikirkan juga, selain kondisi yang baik saat putus, adalah perasaan pasangan yang sekarang. Teman ke- 4 berkomentar; “Gue nggak berteman dengan mantan gue, soalnya pengen menjaga perasaan pasangan gue nggi. Alasannya sedikit egois,gue aja nggak suka melihat dia berteman dengan mantannya, jadi gue melakukan hal yang sama.” 

teman Anggi yang ke-5 berpikiran sama; “Gue susah berteman dengan mantan. Karena history yang pernah terjadi. Tapi, ada dua orang mantan yang sampai sekarang masih jadi teman, bahkan sahabat. Bisa terjadi seperti ini karena putusnya baik-baik - dan di luar kecocokan beberapa cara pandang gue - saat ngobrol hal tertentu dengan mereka, gue nyambung banget. Bahkan sering curhat soal sekolah dan aktivitas. Ya, tapi tetap ada batasnya. Misalnya dengan nggak bertemu berduaan aja.”

Kalau lo, termasuk yang mana? Berteman atau tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Respon dari yang udah baca Entri Anggi diatas !